Bila Sumber Pemasukan Tak Tentu

Senin, Mei 10, 2010

Assalamu'alaikum,

Pak Gozali yang punya segudang solusi untuk masalah keuangan,mohon bantuannya. Saya seorang ibu rumah tangga dan mempunyai seorang puteri berumur 4bln. Saya bingung mengatur keuangan Rumah tangga dan untuk masa depan puteri saya. Sumber penghasilan suami ada 2, sebagai wartawan berita radio dan portal. Penghasilan yang pertama berkisar 800-900ribu tergantung banyak berita, diterima tiap akhir bln tgl 30 atau 31,dikurangi 50rb untuk asuransi kesehatan. Yang kedua jumlahnya tak bisa diprediksi tergantung berita yang naik, kadang bisa mencapai 2juta tapi pernah juga cuma 650ribu, diterima antara tanggal 5 sampai tanggal 12. Penghasilan tambahan dari iklan yang tak tentu jumlah dan waktunya,kadang bisa mencapai 500ribu sebulan, tapi juga bisa tidak ada samasekali. Penghasilan lain dari menjual pulsa skala kecil untung 100-200ribu sebulan, dan jual isi ulang elpiji 3kg untung 20ribu sebulan, tapi dengan modal pinjaman dari keluarga, dan keuntungannya tidak pernah dipakai. Pinjaman itu mencapai 9juta, dan sebesar 6juta terpakai untuk keperluan pribadi. Pengeluaran hutang yang lain 150ribu perbulan dengan sisa 10 bulan lagi. pengeluaran kebutuhan hidup 1,6juta perbulan. Pengeluaran pertahun untuk kontrak rumah saat ini 2,75juta dan naik 500ribu tiap tahun. kalau ada uang sisa dibayarkan zakat dan ditabung.

Bagaimana caranya saya bisa melunasi hutang keluarga secara berkala,sebab tidak ada jumlah perbulan yang wajib saya bayar dan belum dibayar samasekali. Saya ingin punya rumah dan mobil, berapa lama bisa terwujudnya? Saya juga ingin merencanakan masa depan si kecil. Apakah lebih baik menabung atau ikut asuransi pendidikan? Tabungan berupa uang yang saya dan suami punya sebesar 900ribu, berupa emas sekitar 20gram (emas mutu bagus, sumatera Barat) dan tabungan puteri saya sebesar 1juta.

Saya mempunyai ide usaha penyewaan barang, bagaimana meminimalisir resiko kerugiannya? Sebelumnya terimakasih telah membaca dan memberikan solusi masalah saya.

Z, Kediri

Jawaban:

Wa'alaikumsalaam wr wb

Kalau dari data yang ibu berikan, saya simpulkan bahwa penghasilannya selama sebulan minimal sekali adalah Rp 1,5 juta. Dan maksimal adalah Rp 3,55juta. Walaupun jumlahnya tidak pasti sama setiap bulan, tapi kita sudah punya perkiraannya sehingga bisa buat perkiraan pengeluarannya juga. Dan mengenai waktunya, memang tidak diterima sekaligus, tapi jadwalnya juga sebagian besar sudah jelas sehingga bisa kita atur juga alokasinya.

Sedangkan pengeluarannya setiap bulan adalah 1,75 juta per bulan, yaitu 1,6juta untuk biaya hidup, dan 150ribu untuk pembayaran hutang. Saya yakin pengeluaran itu tidak harus langsung dikeluarkan sekaligus untuk satu bulan, maka tidak ada masalah penghasilannya diterima tidak sekaligus. Terutama pengeluaran biaya hidup yang bisa dibagi harian atau mingguan, jadi sama sekali tidak ada masalah ya bu dengan jadwal pemasukannya.

Tinggal diatur saja waktu pengeluarannya. Misalnya, penghasilan yang diterima akhir bulan digunakan untuk membayar hutang, dan belanja selama dua minggu pertama. Sedangkan penghasilan yang diterima paling lambat tanggal 12 digunakan untuk membayar listrik, telepon, dan belanja 2 minggu terakhir. Kalaupun yang diterima minimal sekali yaitu Rp 1,5juta, maka ibu boleh mengambil di tabungan sebesar Rp 250ribu. Tapi ingat, mengambilnya setelah penghasilan kedua sudah diterima dan memang dirasa kurang.

Tapi, kalau penghasilan kedua ini ternyata jumlahnya lebih besar dari Rp 1 juta, karena bisa sampai Rp 2 juta kalau sedang tinggi, jangan digunakan semua. Tapi dimasukkan ke dalam rekening tabungan. Hal ini perlu dilakukan untuk berjaga-jaga untuk menutupi kekurangan di bulan-bulan yang lain. Atau masukkan saja berapapun penghasilannya ke dalam rekening tabungan, dan ibu silakan ambil Rp 1,75juta per bulan, tidak lebih. Anggap saja bapak menggaji dirinya sendiri dari tabungan itu, dan semua pemasukan tadi adalah pemasukan bisnis.

Begitu juga dengan pengeluaran yang dilakukan per tahun, seperti untuk bayar sewa rumah, bisa diambil dari tabungan tadi. Karena saya yakin penghasilan yang diterima bapak tidak akan selalu minimal, tapi bisa lebih besar. Bersyukurlah Anda berdua karena bisa menambah penghasilan dengan mudah, tanpa harus modal buka usaha pun sudah bisa menambah penghasilan dengan memperbanyak berita atau iklan. Bayangkan keluarga lain yang bekerja juga selama satu bulan tapi hanya menerima Rp 1,5 juta per bulan, tanpa punya kesempatan yang mudah untuk memiliki penghasilan tambahan.

Untuk pembayaran hutang, walaupun tidak ditegaskan sampai kapan harus dilunasi, namun akan lebih baik kalau bisa dilunasi secepat mungkin. Caranya juga sama, yaitu dengan memanfaatkan sumber penghasilan ketika ada kelebihan. Misalnya begini, kalau saldo tabungan sudah lebih dari Rp 4,5 juta (Rp 2,75jt sewa rumah + 1,75jt cadangan). Ibu bayarkan kelebihannya untuk mencicil hutang.

Untuk zakat, karena penghasilan tidak tetap jumlahnya, bisa ibu akumulasikan per tahun saja. Ingat ya, semua penghasilan masuk ke dalam rekening, jadi ibu bisa dengan mudah menghitung berapa penghasilan selama satu tahun dengan melihat buku tabungan. Kalau penghasilan selama satu tahun sudah di atas nishab, ibu bayarkan saja zakatnya. Untuk penentuan angka nishab, silakan berkonsultasi dengan RZI.

Untuk pendidikan anak, ada banyak cara menyiapkan dananya. Kalau mau ikut asuransi pendidikan, saran saya ambil metode pembayaran yang bukan bulanan, tapi 3 bulanan atau 6 bulanan supaya tidak terlalu repot kalau penghasilan suami di bulan tertentu sedang kurang. Dan satu lagi yang lebih penting, pastikan nama tertanggung adalah nama suami, bukan nama ibu. Sedangkan untuk nama penerima manfaat, silakan masukkan nama ibu atau nama anak.

Mengenai ide usaha penyewaan barang, saya belum bisa komentar banyak karena kurang jelas barang apa yang ibu maksudkan. Kalau penyewaan barang perlengkapan makan untuk pesta, tentunya harus diperhatikan penyimpanan dan transportasinya karena merupakan barang pecah belah, kalau perlu ada perjanjian kalau barang yang rusak di tempat penyewa harus diganti. Kalau barang yang disewakan adalah yang ada pemeliharaannya (elektronik, mesin, kendaraan), sebaiknya kerjasama dengan service centernya.

Demikian dari saya bu, mudah-mudahan bermanfaat. Jangan sungkan untuk berdiskusi lebih lanjut.

Salam,
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan
dikutip dari Republika, 15 November 2009

bisnis sederhana



Blog Loecky | Ayo Menabung (http://www.loecky.co.cc) merupakan blog yang berisi tentang informasi keuangan, panduan menabung, tabungan, investasi, renungan, yang berhubungan dengan keuangan seperti uang, emas, dinar, asuransi, bisnis, bisnis online, iklan, bisnis internet, ayo menabung, klik saya, tipe menabung, hosting di 000webhost, perhitungan bunga harian, mulai dagang kliksaya, renungan untuk seorang anak, memperoleh penghasilan dari artikel, memilih lump sum atau pembayaran periodik, artikel, traffic blog, perencanaan keuangan, investasi, kiat investasi, produk investasi, panduan menabung, mengatur uang, rekening, bisnis, mengelola gaji, menekan biaya, bisnis internet, bisnis online, pasang iklan, trik adsense, hosting, adsense, proses hidup, investasi emas, investasi dinar, memilih asuransi, dan semua hal yang bermanfaat untuk masa depan kita. Bookmark blog saya atau Baca lewat email

Artikel Terkait



0 Komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Arsip Blog

About Me

Celotehan Awal

Blog ini berisi catatan-catatan saya selaku manusia biasa yang melihat alam sekitar, tingkah laku manusia, semua hal-hal yang lagi trend di jaman saya.

Kalau anak cucu saya melihat ini, sungguh akan menjadi suatu pengalaman yang unik: "ini terjadi di jaman saya, di jaman kamu bagaimana..apa masih sama?"

Konten lama/ old school dari blog ini kebanyakan berisi tips-tips keuangan yang dulu pernah saya kumpulkan, semoga masih relevan di jaman pembaca sekarang ini.

Maafkan jika Blog saya sifatnya satu arah, karena saya lumayan sibuk :), mudah2an kalo ada waktu akan saya balas komen yang ada satu per satu. Jika ada posting yang kurang berkenan mohon dimaafkan ya