Datangnya Kepastian

Kamis, Desember 24, 2009

Situasi saat ini bagi sebagian orang cukup memusingkan. Bayangkan, pada saat pengeluaran harus meningkat, ekonomi dilanda kelesuan. Pada saat peningkatan pendapatan tidak lagi bisa digunakan sebagai pegangan, hasil investasi tidak jelas arah tujuannya.

Bermaksud mengamankan uang, tergerus oleh bunga yang terus turun. Tidak bisa berharap lagi terus bertumbuh. Wong saham sebagai benchmark investasi yang sifatnya bertumbuh terus bergerak sekehendak hatinya.

Akhirnya, seperti saran para punggawa keuangan, uang tunai adalah raja untuk menjaga aset. Namun, sebagai seorang yang paham tentang keuangan, menyimpan dana tunai tanpa mengharapkannya tumbuh sepertinya haram hukumnya.

Ada teori yang mengatakan pada saat resesi, investasi yang paling pas untuk dimasuki adalah obligasi. Kenapa demikian? Karena pada saat ini obligasi adalah produk yang bisa memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan produk perbankan yang sifat produknya hampir sama yaitu deposito.

Teorinya begini. Pada saat resesi, biasanya ditandai dengan penurunan nilai bunga atau imbal hasil. Ini berarti akan rendah pula bunga simpanan yang akan kita terima. Nah, hasil obligasi selalu berada di antara bunga simpanan dan pinjaman, jadi pasti lebih menguntungkan kalau kita memilih obligasi.

Harus diingat, obligasi memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi. Mungkin tidak dalam hal hasil, tapi lebih pada likuiditas. Walaupun likuiditasnya cukup tinggi, secara teori obligasi baru bisa diuangkan setelah jangka waktunya habis. Jadi sangat memungkinkan bila kita mencairkan sebelum waktunya, nilai investasinya berkurang, walaupun tidak menutup kemungkinan juga berlebih. Dibandingkan dengan deposito, untuk jangka pendek tingkat kepastian pengembalian besaran investasi lebih tinggi deposito.

Obligasi syariah

Beberapa waktu lalu pemerintah menggelar hajatan penting yaitu mengeluarkan obligasi yang murni berasaskan syariah yaitu sukuk. Walaupun bukan yang pertama, produk ini cukup mumpuni karena merupakan yang pertama berbasis ritel.

Sukuk ritel memiliki nilai nominal yang kecil sehingga memungkinkan untuk dimiliki masyarakat. Seperti sepupunya yaitu ORI (obligasi ritel Indonesia)yang memiliki nilai Rp1 juta per lembar dan bisa dimiliki dalam kelipatan Rp5 juta, sukuk juga demikian.

Yang paling menarik tentunya adalah imbal hasil. Tawaran yang diberikan cukup menggiurkan. Bayangkan dengan situasi bunga yang cenderung turun-bahkan di beberapa negara maju suku bunga ada yang sudah mendekati 0%-, sukuk ditawarkan dengan imbal hasil 12% per tahun gross. Bandingkan dengan produk perbankan yang saat ini maksimal memberikan bunga 9%.

Diberi label syariah, karena sukuk memang diterbitkan dengan napas tersebut. Dalam praktiknya penggunaan dana sukuk tadi harus diinvestasikan berdasarkan skema syariah seperti jual beli, sewa menyewa dan sebagainya. Satu lagi yang penting, peminjamnya pun tidak akan menggunakan dana ini untuk kegiatan yang bertentangan dengan syariah.

Seperti juga ORI, produk ini memberikan imbal hasil yang tetap, tetapi memiliki jangka waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan ORI terakhir. Sukuk diterbitkan untuk jangka waktu 3 tahun ke depan dan dengan keadaan ekonomi yang baru akan pulih pada 2010, berarti selama 1 tahun ke depan bila kita mengambil produk ini, angka 12% gross per tahun sudah pasti di tangan.

Sukuk ritel ini bisa dikatakan tanpa risiko, sebab pembayaran pokok dan pembayaran imbal hasilnya dijamin oleh pemerintah. Tapi yang namanya risiko investasi tetap ada. Penurunan harga nominal sukuk mungkin terjadi bila kita berkehendak mencairkannya sebelum waktunya.

Pembelian

Walaupun ini milik pemerintah, bukan berarti kita bisa membelinya di semua lembaga pemerintahan. Anda perlu mencari agen penjual sebagai wakil pihak pemerintah. Ada beberapa bank dan perusahaan sekuritas yang resmi ditunjuk.

Pembelian sukuk ritel juga tidak terlalu rumit, hanya perlu pengenal standar. Ada sedikit hal yang harus diperhatikan di sini. Untuk mereka yang ingin memegang sukuk tersebut untuk jangka waktu lama (sampai dengan habis jangka waktunya), Anda tidak masalah membeli sukuk di mana saja selama Anda membelinya di agen resmi.

Namun, yang tidak berencana untuk memegangnya dalam jangka waktu lama, mungkin ada baiknya Anda mencari agen yang tidak sekadar menjual tetapi juga bisa sebagai pembeli, karena pengalaman di ORI sebelumnya, ternyata tidak semua agen penjual berperan sebagai agen pembeli juga, sehingga kalau kita mau mencairkan kadangkala agak rumit.

Karena bunganya dibayarkan per bulan, ada baiknya kita memiliki rekening juga di tempat penjual (kalau bank) dan rekening bank yang sama dengan rekening penjual (kalau sekuritas). Ini untuk mengurangi biaya transfer antarbank yang bisa saja dibebankan ke kita tiap bulan bila ingin imbal hasil sukuk kita terima di rekening kita.

Secara resmi sukuk akan diterbitkan pada 25 Februari 2009, dan saat ini Anda sudah bisa mencarinya di agen sukuk penjual di dekat Anda.

Dalam memilih agen, jangan lupa dan selalu memerhatikan biaya-biaya yang melekat di transaksi ini dan berbeda di beberapa tempat. Misalnya, ada agen yang mengenakan biaya kustodian, ada yang tidak, biaya transfer, materai, dan sebagainya.

Agen yang telah resmi ditunjuk untuk menjual adalah Citibank, BII,Bank Syariah Mandiri, HSBC, CIMB Niaga, Bank Mandiri, AAA Securities, Trimegah Securities, Reliance Securities,BNI Securities,Bahana Securities, Danareksa Securities, dan Anugerah Securindo.

Eko Endarto
Perencana Keuangan
Dikutip dari Bisnis Indonesia Minggu, 23 Februari 2009



bisnis sederhana



Blog Loecky | Ayo Menabung (http://www.loecky.co.cc) merupakan blog yang berisi tentang informasi keuangan, panduan menabung, tabungan, investasi, renungan, yang berhubungan dengan keuangan seperti uang, emas, dinar, asuransi, bisnis, bisnis online, iklan, bisnis internet, formula bisnis, SMUO, sistem mesin uang otomatis, ayo menabung, klik saya, tipe menabung, hosting di 000webhost, perhitungan bunga harian, mulai dagang kliksaya, renungan untuk seorang anak, memperoleh penghasilan dari artikel, memilih lump sum atau pembayaran periodik, artikel, traffic blog, perencanaan keuangan, investasi, kiat investasi, produk investasi, panduan menabung, mengatur uang, rekening, bisnis, mengelola gaji, menekan biaya, bisnis internet, bisnis online, pasang iklan, trik adsense, hosting, adsense, proses hidup, investasi emas, investasi dinar, memilih asuransi, dan semua hal yang bermanfaat untuk masa depan kita. Bookmark blog saya atau Baca lewat email


Artikel Terkait



2 Komentar:

heru mengatakan...

keren dan mantaps sobat artikelnya, salam kenal

Unknown mengatakan...

terimakasih. salam kenal juga

Posting Komentar

 
 
 

Arsip Blog

About Me

Celotehan Awal

Blog ini berisi catatan-catatan saya selaku manusia biasa yang melihat alam sekitar, tingkah laku manusia, semua hal-hal yang lagi trend di jaman saya.

Kalau anak cucu saya melihat ini, sungguh akan menjadi suatu pengalaman yang unik: "ini terjadi di jaman saya, di jaman kamu bagaimana..apa masih sama?"

Konten lama/ old school dari blog ini kebanyakan berisi tips-tips keuangan yang dulu pernah saya kumpulkan, semoga masih relevan di jaman pembaca sekarang ini.

Maafkan jika Blog saya sifatnya satu arah, karena saya lumayan sibuk :), mudah2an kalo ada waktu akan saya balas komen yang ada satu per satu. Jika ada posting yang kurang berkenan mohon dimaafkan ya