Indeks Syariah Menjadi Solusi

Senin, Januari 11, 2010

Investasi apa yang baik saat krisis? Jawabannya adalah reksa dana. Produk yang satu ini makin menjadi alternatif investasi dengan pertumbuhan hasil beragam, yang berarti beragam pula tingkat risikonya, dan cukup transparan. Salah satu jenisnya adalah reksa dana indeks.

Kita mungkin mengenal IHSG atau indeks harga saham gabungan, ada lagi indeks Bisnis-27, Kompas 100, LQ-45 dan Jakarta Islamic Indeks (JII). Semua itu adalah indeks atau ukuran dasar bentukan investor tertentu yang dianggap sebagai perwakilan dari pasar.

Banyak kriteria yang dipakai dalam pembentukan tersebut. Ada yang dibentuk dari rata-rata seluruh saham (IHSG) ada yang dibentuk dari 40 saham yang dianggap paling baik dan sebagainya. Namun, pada dasarnya semua indeks tersebut bermaksud untuk membantu investor dalam hal mendapatkan panduan seberapa baik investasinya dibandingkan dengan kondisi pasar. Karena di pasar saham kita tidak mengenal adanya BI Rate seperti di perbankan yang bisa digunakan sebagai pembanding investasi kita di perbankan.

Nah, reksa dana indeks ini dibentuk dengan menggunakan salah satu indeks di pasar tadi sebagai acuan. Mengapa demikian? Karena dianggap bahwa pemilihan saham berdasarkan indeks tadi telah mewakili keadaan 'terbaik' saham menurut si pembentuk indeks.

Jadi, Bisnis-27 berarti isinya adalah 27 saham yang memiliki risiko terukur dengan hasil yang paling optimal. Apabila kita membentuk suatu portofolio atau kumpulan investasi misalnya, saham, kita bisa saja membandingkan dengan beberapa indeks di atas sebagai pembanding investasi yang kita lakukan.

Misalnya, hasil portofolio bentukan kita naik lebih tinggi dari, katakanlah IHSG, artinya bisa dikatakan bahwa kita berhasil mengatasi rata-rata kenaikan pasar. Apabila turun atau di bawah IHSG, berarti pembentukan portofiolio kita di bawah rata-rata pasar yang berarti beberapa saham yang kita pilih memiliki penurunan nilai lebih rendah dari rata-rata pasar.

Beberapa investor yang telah percaya dengan indeks tertentu, memilih saham berdasarkan saham yang terwakili di dalam indeks itu, misalnya dalam berinvestasi, supaya aman dan tidak harus menganalisis terlalu rumit, mereka memilih saham yang ada di Bisnis-27 atau LQ45, misalnya.

Namun, tentunya tidak semua bisa membeli 40, 45 apalagi 100 saham. Oleh karena itu, manajer investasi mengantisipasinya dengan membentuk RD indeks yang isinya adalah saham yang sesuai dengan acuan indeks tertentu. Tujuannya adalah agar semua bisa berinvestasi di saham yang berada di indeks tersebut, walaupun dananya terbatas.

Salah satu reksa dana indeks adalah Reksadana Indeks Syariah yang menggunakan Jakarta Islamic Indeks sebagai basis pembentukan portofolionya.

Indeks Syariah

Saat ini baru ada satu produk reksadana indeks yaitu Danareksa Indeks Syariah yang di keluarkan oleh Danareksa sebagai manajer Investasi. Dari namanya sudah bisa dibaca bahwa reksa dana ini menggunakan indeks syariah sebagai basis pembentukan portofolio yang ditawarkan kepada investor.

Dana yang kita percayakan ke mereka tidak akan keluar dari syarat itu yaitu sahamnya harus terdaftar dalam indeks syariah atau JII. Sebagai manajer investasi bisa saja Danareksa memilih semua saham yang ada di indeks tadi sebagai sarana investasinya, tapi kalaupun tidak, dilarang memilih saham di luar JII (di luar syariah).

Kelebihan produk ini adalah selain berinvestasi kita diberi kesempatan untuk berzakat karena sebagian biaya administrasi yang harus kita keluarkan untuk investasi ini akan digunakan untuk kegiatan amal yaitu untuk infaq pendidikan. Jadi selain berinvestasi, kita juga beramal.

Bagi investor yang cukup peka terhadap pilihan produk, khususnya produk yang berdasarkan syariah, maka produk reksa dana ini cukup baik sebagai pilihan. Dengan dana investasi awal sebesar Rp1 juta dan setoran lanjutan setara dengan Rp500.000, kita sudah pasti memiliki produk yang benar-benar murni produk yang sesuai dengan syariah. Pemilihan saham yang masuk kriteria tentunya tidak sembarangan, ada batasan yang ditentukan oleh lembaga tertentu yang bisa menjamin bahwa saham perusahaan tersebut adalah saham yang bersih secara syariah.

Dalam prospektusnya, reksa dana indeks syariah ini memiliki alokasi investasi 80% - 100% dari dana ke saham yang terdaftar di JII dan 0% - 20% diinvestasikan ke produk pasar uang seperti deposito pada bank syariah dan lain sebagainya.

Biaya subscripsion sebesar 2% dari nilai investasi dan redemption (pencairan) ditentukan sebesar 1% untuk pencairan kurang dari 3 tahun dan 0% untuk pencairan lebih dari 3 tahun. Biaya lain yang menjadi kewajiban kita seperti diutarakan pada awal adalah administrasi atau istilahnya expenses ratio yang dipotong tiap tahun sebesar 0,46% yang terdiri dari 0,1% untuk infaq pendidikan, 0,3% untuk management fee dan 0,06% untuk custodian fee. Semua dipotong dari aset reksa dana tersebut.

Pemilihan JII sebagai basis investasi karena Danareksa menganggap saham yang tergabung dalam JII secara histori memiliki perkembangan nilai yang baik. Bahkan menurut mereka pada 2005 perkembangan investasinya meningkat sampai 219% dari nilai awal pembentukan JII. Sehingga dinilai sangat baik sebagai dasar pembentukan portofolio.

Kelebihan berinvestasi di reksa dana syariah ini, dan indeks lainnya, adalah kita bisa melakukan monitoring kinerja manajer investasi, bukan bulanan atau tahunan melainkan harian, karena reksa dana indeks ini biasanya nilainya tidak akan jauh berbeda dengan indeks dasarnya. Jadi kalau JII naik 10%, seharusnya reksa dana kita tidak akan jauh naiknya dari 10%, begitu pula sebaliknya.

Salam
Eko Endarto
Perencana Keuangan
Dikutip dari Bisnis Indonesia Minggu, 06 Februari 2009

bisnis sederhana



Blog Loecky | Ayo Menabung (http://www.loecky.co.cc) merupakan blog yang berisi tentang informasi keuangan, panduan menabung, tabungan, investasi, renungan, yang berhubungan dengan keuangan seperti uang, emas, dinar, asuransi, bisnis, bisnis online, iklan, bisnis internet, ayo menabung, klik saya, tipe menabung, hosting di 000webhost, perhitungan bunga harian, mulai dagang kliksaya, renungan untuk seorang anak, memperoleh penghasilan dari artikel, memilih lump sum atau pembayaran periodik, artikel, traffic blog, perencanaan keuangan, investasi, kiat investasi, produk investasi, panduan menabung, mengatur uang, rekening, bisnis, mengelola gaji, menekan biaya, bisnis internet, bisnis online, pasang iklan, trik adsense, hosting, adsense, proses hidup, investasi emas, investasi dinar, memilih asuransi, dan semua hal yang bermanfaat untuk masa depan kita. Bookmark blog saya atau Baca lewat email

Artikel Terkait



0 Komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Arsip Blog

About Me

Celotehan Awal

Blog ini berisi catatan-catatan saya selaku manusia biasa yang melihat alam sekitar, tingkah laku manusia, semua hal-hal yang lagi trend di jaman saya.

Kalau anak cucu saya melihat ini, sungguh akan menjadi suatu pengalaman yang unik: "ini terjadi di jaman saya, di jaman kamu bagaimana..apa masih sama?"

Konten lama/ old school dari blog ini kebanyakan berisi tips-tips keuangan yang dulu pernah saya kumpulkan, semoga masih relevan di jaman pembaca sekarang ini.

Maafkan jika Blog saya sifatnya satu arah, karena saya lumayan sibuk :), mudah2an kalo ada waktu akan saya balas komen yang ada satu per satu. Jika ada posting yang kurang berkenan mohon dimaafkan ya