Membagi Modal Usaha

Senin, Februari 08, 2010

Assalamualaikum Wr Wb

Selamat Pagi Pak Gozali,
Saya mohon pendapat dari Bapak mengenai pembagian keuntungan usaha, yang mengacu pada masalah saya di bawah ini:
Calon mertua saya mendapatkan tawaran untuk berjualan stan makanan di salah satu departement store di kota kami tinggal, beliau menginginkan saya untuk menyediakan modalnya. Jadi, beliau yang akan mengolah stan itu dengan dibantu dua karyawan.
Bagaimana cara pembagian hasil usaha yang saling menguntungkan bagi saya sebagai penyedia modal dan calon mertua saya sebagai pengelola stand tersebut.

Terima kasih,

Efi

Jawaban:

Waalaikumussalam Wr Wb

Normalnya sih, pemberi modal yang tidak melakukan apa pun akan mendapatkan bagian yang lebih kecil daripada yang bekerja. Mengapa? Karena pemberi modal kan tidak keluar keringat, tidak bersusah payah untuk memantau, melayani pembeli, dan banting tulang membesarkan usaha. Jadi, wajar dong kalau yang bekerja setidaknya mendapatkan bagian yang lebih besar, karena dia tidak digaji.

Ingat ya, kalau pengelola usaha tidak digaji, maka biasanya pengelola usaha yang mendapatkan bagi hasil yang lebih besar.

Untuk besaran pastinya sih, tidak pernah ada rumusan baku, ya. Ada yang 55:45, bisa 65:35, ada yang 70:30 bahkan 85:15. Kok, bisa beda? Karena ini tergantung banyak hal dan faktor. Misalnya begini, apakah seluruh modal benar-benar dari Anda, atau sebenarnya calon mertua juga punya bagian? Lalu, seberapa besar Anda dan calon mertua akan menghargai 'tenaga' sebagai modal? Lalu, apakah bagi hasil tersebut dihitung setelah dikurangi biaya-biaya atau belum? Bagaimana dengan konsekuensi kerugian? Banyak hal lainnya.

Karena itu, saran saya adalah coba diskusikan kembali dengan calon mertua Anda terutama mengenai prospek bisnis ini dan bagi hasil yang layak untuk diberikan.

Kalau mau hitung-hitungan, coba deh lakukan simulasi. Kalau diberikan modal Rp A, maka keuntungannya adalah Rp B. Sedangkan Anda ingin untung Rp C dan calon mertua ingin untung Rp D. Dari situ kemudian bisa dihitung berapa persen bagi hasil yang Anda inginkan dan berapa persen yang diinginkan oleh pengelola usaha tersebut. Kalau hitungannya tidak sinkron, barulah terjadi tawar-menawar. Dalam bisnis, tawar-menawar itu normal dan biasa, tidak perlu merasa sungkan.

Sebagai tambahan, ada baiknya sebelum menjalankan suatu usaha kita sudah memperkirakan apa saja konsekuensinya. Mulai dari untung sebesar-besarnya, rugi sebesar-besarnya hingga hubungan tidak harmonis dengan pihak tertentu. Biasanya untuk menghadapi dan menghindari konsekuensi terburuk hal ini, apalagi jika itu kenalan baik atau saudara, perlu ditegaskan kembali sejak awal bahwa hubungan bisnis yang akan dijalani adalah profesional. Bahkan untuk beberapa pihak hubungan ini perlu ditegaskan dalam bentuk surat perjanjian.

Namun, jika memang Anda belum bisa melakukan hal tersebut, ada baiknya Anda juga mempersiapkan diri dari awal untuk merelakan uang Anda. Bukan berarti Anda tidak berusaha memantau ya. Hanya saja, yang mengajak Anda bekerja sama adalah 'calon' mertua, yang mungkin hubungannya akan menjadi sangat kompleks jika terjadi kegagalan dalam bisnis. Dan, Anda juga akan lebih tenang kalau memang sudah tahu segala konsekuensinya dari awal.

Salam.
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan
Dikutip dari Republika, 01 Maret 2009

bisnis sederhana



Blog Loecky | Ayo Menabung (http://www.loecky.co.cc) merupakan blog yang berisi tentang informasi keuangan, panduan menabung, tabungan, investasi, renungan, yang berhubungan dengan keuangan seperti uang, emas, dinar, asuransi, bisnis, bisnis online, iklan, bisnis internet, ayo menabung, klik saya, tipe menabung, hosting di 000webhost, perhitungan bunga harian, mulai dagang kliksaya, renungan untuk seorang anak, memperoleh penghasilan dari artikel, memilih lump sum atau pembayaran periodik, artikel, traffic blog, perencanaan keuangan, investasi, kiat investasi, produk investasi, panduan menabung, mengatur uang, rekening, bisnis, mengelola gaji, menekan biaya, bisnis internet, bisnis online, pasang iklan, trik adsense, hosting, adsense, proses hidup, investasi emas, investasi dinar, memilih asuransi, dan semua hal yang bermanfaat untuk masa depan kita. Bookmark blog saya atau Baca lewat email

Artikel Terkait



0 Komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Arsip Blog

About Me

Celotehan Awal

Blog ini berisi catatan-catatan saya selaku manusia biasa yang melihat alam sekitar, tingkah laku manusia, semua hal-hal yang lagi trend di jaman saya.

Kalau anak cucu saya melihat ini, sungguh akan menjadi suatu pengalaman yang unik: "ini terjadi di jaman saya, di jaman kamu bagaimana..apa masih sama?"

Konten lama/ old school dari blog ini kebanyakan berisi tips-tips keuangan yang dulu pernah saya kumpulkan, semoga masih relevan di jaman pembaca sekarang ini.

Maafkan jika Blog saya sifatnya satu arah, karena saya lumayan sibuk :), mudah2an kalo ada waktu akan saya balas komen yang ada satu per satu. Jika ada posting yang kurang berkenan mohon dimaafkan ya