Mengatasi Gaji yang "Tersunat"

Senin, Mei 17, 2010

Assalamualaikum

Bung Gozali,Saya PNS dengan gaji dan tunjangan total Rp 4 juta. Suami guru swasta dan mengalami pengurangan gaji karena pergantian owner yayasannya dengan gaji yang dulu Rp 6,5 juta sekarang Rp 3,2 juta. Biaya hidup dan sekolah anak-anak Rp 3,5 juta per bulan. Bagaimana menyikapi perubahan situasi keuangan kami.Terus terang kami baru saja ingin berinvestasi beli rumah kontrakan seharga Rp 200 juta dengan income sewa Rp 2 juta per bulan lewat KPR, kira-kira apa risikonya? Ataukah lebih baik usaha rumah walet yang lagi booming dengan hasil di masa depan yang lebih menjanjikan? Usaha apa yang bisa saya jadikan sumber tambahan penghasilan. Sebab, situasi berkurangnya gaji jadi separuhnya cukup mengguncang ekonomi kami. Sebagai catatan, saya masih membiayai adik saya yang gagal jantung stadium 3 dan orang tua yang sudah pensiun.

Terima kasih atas wacana dan masukan dari rekan di Safir Senduk & Rekan.

Wassalam
Novi

Jawaban:

Wa'alaikumsalam wr wb

Ibu Novi, saya cukup prihatin dengan apa yang terjadi pada keluarga Anda. Memang perlu strategi khusus untuk menyiasati berkurangnya penghasilan yang biasa diterima oleh keluarga. Logikanya, kalau penghasilan berkurang, maka harus ada juga pengeluaran yang dikurangi. Memang tidak mudah, karena Anda dan keluarga sudah terbiasa dengan standar penghasilan sebelumnya, namun mau tidak mau ini harus dilakukan. Sayang sekali ibu tidak menceritakan dengan lebih lengkap seperti apa pengeluaran ibu, terutama untuk membantu adik dan orangtua. Karena kalau untuk biaya hidup saja 3,5 juta, rasanya tidak ada masalah.

Untuk menambah penghasilan, rasanya ide yang dimiliki sudah cukup bagus. Kalau membeli rumah kontrakan dengan KPR, maka yang harus diperhatikan adalah berapa cicilannya. Perkiraan saya sih, cicilannya tidak akan jauh dari angka Rp 2 juta. Artinya, penghasilan sewa Anda sudah bisa menutupi cicilan yang harus dibayar. Sehingga keuntungannya baru benar-benar bisa dinikmati pada bebera tahun ke depan ketika sewanya dinaikkan, dan ketika cicilan sudah lunas. Risikonya adalah jika sewa tidak penuh, maka Anda harus menambah dari kantong sendiri untuk menutupi cicilannya.

Untuk rumah walet, mungkin harus diperhatikan aspek kreditnya. Apakah bank mau memberikan KPR untuk rumah walet. Selain itu, walet memang bisa datang dengan sendirinya, tapi sarang waletnya jelas harus dikumpulkan dan dijual, sehingga perlu pengelolaan dan pemeliharaan. Bisa dibilang ini bukan investasi properti, melainkan sebuah bisnis. Kalau pilihan ini yang diambil, pastikan saja ada orang kepercayaan yang bisa menanganinya.

Sekarang, lihat bagaimana kondisi lingkungan di sekitar Anda. Jika lingkungannya cukup padat, lokasinya tidak terlalu jauh dari kampus, pabrik, atau dilalui jalur transportasi strategis, rasanya akan lebih cocok untuk rumah kontrakan saja. Apalagi rumah walet bisa mendatangkan protes dari warga sekitar jika terletak di lokasi pemukiman yang padat. Tapi kalau lokasinya tidak terlalu padat, dan kurang prospektif untuk kontrakan, Anda bisa survey apakah cukup baik untuk alternatif kedua sebagai rumah walet.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.

Salam,
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan
dikutip dari Republika, 29 November 2009

bisnis sederhana



Blog Loecky | Ayo Menabung (http://www.loecky.co.cc) merupakan blog yang berisi tentang informasi keuangan, panduan menabung, tabungan, investasi, renungan, yang berhubungan dengan keuangan seperti uang, emas, dinar, asuransi, bisnis, bisnis online, iklan, bisnis internet, ayo menabung, klik saya, tipe menabung, hosting di 000webhost, perhitungan bunga harian, mulai dagang kliksaya, renungan untuk seorang anak, memperoleh penghasilan dari artikel, memilih lump sum atau pembayaran periodik, artikel, traffic blog, perencanaan keuangan, investasi, kiat investasi, produk investasi, panduan menabung, mengatur uang, rekening, bisnis, mengelola gaji, menekan biaya, bisnis internet, bisnis online, pasang iklan, trik adsense, hosting, adsense, proses hidup, investasi emas, investasi dinar, memilih asuransi, dan semua hal yang bermanfaat untuk masa depan kita. Bookmark blog saya atau Baca lewat email

Artikel Terkait



1 Komentar:

camera mengatakan...

yah...
mending bersabar ada dech...
hehehe....

Posting Komentar

 
 
 

Arsip Blog

About Me

Celotehan Awal

Blog ini berisi catatan-catatan saya selaku manusia biasa yang melihat alam sekitar, tingkah laku manusia, semua hal-hal yang lagi trend di jaman saya.

Kalau anak cucu saya melihat ini, sungguh akan menjadi suatu pengalaman yang unik: "ini terjadi di jaman saya, di jaman kamu bagaimana..apa masih sama?"

Konten lama/ old school dari blog ini kebanyakan berisi tips-tips keuangan yang dulu pernah saya kumpulkan, semoga masih relevan di jaman pembaca sekarang ini.

Maafkan jika Blog saya sifatnya satu arah, karena saya lumayan sibuk :), mudah2an kalo ada waktu akan saya balas komen yang ada satu per satu. Jika ada posting yang kurang berkenan mohon dimaafkan ya